Dimulai dari kelas 1
SMA, aku mempunyai sahabat, dibilang amat dekat. Oke kenalin sahabat sahabatku,
yang pertama Pipit, Riska, dan terakhir Wika. Dulu kita seneng hangout bareng,
susah seneng kita tanggung sama-sama. Hingga pada akhirnya hal yang tak
diinginkan pun terjadi, mungkin aku tak bisa menyalahkan siapa-siapa. Ketika
memasuki tahun ke dua di SMA hubunganku dengan Wika pun merenggang. Dia teman
yang sangat baik, pengertian, peduli dan sangat sangat hangat hingga pada
akhirnya aku merasa risih dengan perikalu dia.
Entah apa yang terjadi,
kisah perpisahanpun dimulai, dia mengatakan bahwa akan pindah ke luar kota. Dan
tentunya gak akan balik ke Tegal, tetapi perpisahan ini diwarnai dengan
pertengkaran ringan akibat aku yang terlalu berlebihan memarahi dia karena
sesuatu hal.
Aku tak ingin menyakiti
siapa-siapa, aku bahkan tak tega melukainya, tetapi aku tak bisa membohongi
diri sendiri tentang urusan hati.
Lambat laun waktu pun
berubah, kini anak ingusan telah menjadi dewasa, ya kita sudah sama-sama
memasuki kepala dua. Tetapi hubunganku dengan dia tetap tidak membaik bahkan
semakin parah.
Dulu pertama membuat
email, Wika lah yang membuatkanku email, dengan kalimat (whiteguardian), ketika
aku tanya apa artinya, aku masih teringat dia mengatakan bahwa artinya adalah
penjaga untuk menjagaku. Mungkin dia tak akan pernah tahu, bahwa kalimat itu
masih aku pakai untuk user dan email pribadiku.
Tetapi pada
kenyataannya, hari ini tanggal 17 Agustus 2014, dia sangat sangat sangat
membuatku kecewa, sehingga tanpa ku sadari aku meneteskan air mata. Sudah lama
rasanya aku tak menangisi seseorang kecuali kedua orang tuaku. Tapi kini, ia
dengan kata-kata singkatnya di chat telah membuat pikiranku tentang dia berubah
drastis.
Aku telah memutuskan
untuk memblokir semua akun jejaring sosialnya dan aku ingin melupakan dia, maaf
jika selama ini aku tak bisa menjadi teman atau bahkan sahabat yang baik untuk
mu.
Salam sayang AF :’)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar