Sabtu, 22 Maret 2014

The Croods


Sudah adakah yang menonton film animasi The Croods ?
Yang belum nonton buruan deh tonton, film animasi yang menceritakan tentang kehidupan manusia purba ini memberikan banyak sekali pelajaran untuk kita yang hidup di jaman yang serba modern ini.
Untuk kalian yang sudah nonton, pasti kalian waktu nonton merasa gemas banget sama tingkah laku Ayah Eep dan Eep sendiri yang menurut aku, “Ihk…aneh banget sih, norak, nyebelin, dsb” tapi itukan film ya, suka-suka yang bikin film lah.hahaha
Namanya juga film tentang manusia purba yang kesehariannya hidup di dalam gua dan hanya mencari makan (berburu) setiap beberapa hari sekali, jadi ya gitu pikirannya. Agak primitif kalau kata jaman sekarang.
Disini nih, sang Ayah bener-bener over protective banget sama anak-anak dan keluarganya. Padahal si Eep ini pengennya menemukan hal baru diluar tempat tinggalnya itu. Kemudian suatu malam Eep bertemu dengan seorang laki-laki yang notabennya masih manusia purba juga bernama Guy. Yang membedakan disini adalah, Guy itu pikirannya jauh lebih maju daripada keluarga Croods. Guy sudah biasa hidup sendiri dari kecil, karena ditinggal orang tua. Dan ia merasa perlu sekali berfikir kedepan untuk kehidupannya.
Nah, si Guy kemudian memberi tau Eep bahwa akan ada kehancuran dunia (kiamat), sehingga ia harus menemukan tempat yang aman untuk bertahan hidup. Ketika berkumpul dengan keluarganya, Eep bercerita kepada keluarganya, sontak semua anggota keluarga tidak percaya terutama sang Ayah, dia beranggapan bahwa tempat paling aman hanyalah di gua yang sekarang mereka tinggali.

Jumat, 14 Maret 2014

R I D H A

Malam ini aku begitu gundah gulanda, sempat meneteskan air mata. Pengen banget tlp Bapak buat curhat, tapi mikir lagi. Masa aku udah gede masih suka nangis depan orang tua. Tapi siapa lagi yang bisa nasehatin aku kecuali orang tua. Sempat mengurungkan niat buat tlp bapak, setelah itu aku coba nenangin diri sebisa mungkin.
Ternyata 1jam kemudian Mamah sama Bapak tlp aku, dan akhirnya air mata ini tumpah lagi. Ntah kapan aku bisa dewasa menghadapi masalah dunia ini. Aku bercerita bahwa aku sedang sangat kacau sekarang ini, aku cerita semua masalahku. Kemudian tanpa banyak bicara Bapak cuma menjawab bahwa inilah kehidupan.
Masing-masing manusia diberi kelancaran sendiri-sendiri sama Allah. Ada yang seperti air mengalir, adapula yang seperti tetesan air. Bapak hanya menyuruhku untuk ridha atas semua yang Allah kasih, karena hanya dengan ridha kita bisa mendapatkan Surga di akhirat. Dan Bapak bilang, bahwa ridha itu sangat susah, makanya aku harus mulai belajar untuk ridha atas semua yang Allah kasih ke aku.
Dan seketika itu, aku berhenti untuk meneteskan air mata. Aku sadar bahwa “ya” inilah hidup, kenapa aku harus merasa tertekan dan tersingkir padahal Allah telah mengatur semuanya. Bukankah hidup hanya sementara dan hanya sebentar. Ketika tiba waktunya kita akan menghadap Allah secara langsung tanpa benang sehelaipun. Kita hanya membawa amal dan dosa kita sewaktu di dunia.
Semoga kita tetap menjadi hamba Allah yang ridha dan tetap sabar menghadapi semua ketetap NYA di dunia ini. Amin :)
-AF-


Kamis, 13 Maret 2014

My First PopUp

PopUp pertamaku, percobaan ketika meniru tutorial youtube.hohoho

Aquarium Ku

Aquariumku sungguh membuat hari hariku di semarang selalu senang. Walau kadang suka capek banget waktu nguras dan bersihin aquarium. Apalagi Ciko dan Cika kelihatan senang, berenang kesana kemari. Tapi sekarang aquariumku tak hidup lagi seperti dulu, karena tak ada lagi Ciko dan Cika disana. :(
Sudahlah, yang lalu memang sudah berlalu, tak akan pernah terulang lagi waktu-waktuku bersama mereka. Disini, aku hanya akan bercerita tentang aquariumku yang dulu.
Mulanya aku membeli aquarium dari seorang teman di Undip, namanya reski, dia juga suka dengan binatang. Aku membeli aquarium+filter+lampu, kira-kira habis 190ribuan. Kemudian aku mulai membeli batu-batuan dan tumbuhan air serta ikan kecil-kecil untuk menemani Ciko Cika.
Setelah semuanya lengkap, aku mulai mengisi dan menata aquarium baruku, penampakannya bisa lihat dibawah ini.

Rabu, 12 Maret 2014

The Cuckoo's Calling ~ (Robert Galbraith) Part 1


Sungguh sunyi malam ini, aku disini hanya ditemani bunyi binatang malam…
Menenangkan…
Kubuka lembar demi lembar halaman buku yang sedang ku baca malam ini. “The Cuckoo’s Calling” itu lah buku yang sedang asyik ku baca. Robert Galbraith seorang penjelmaan dari penulis hebat kita J.K.Rowling sungguh apik merangkai sebuah kisah seorang detektif partikelir bernama Cormon Strike.
Kisah tersebut tidak hanya memamerkan ketelitian dan kejeniusan Strike. Didalam buku ini, sekertaris barunya yang bernama Robin juga sangat membantu Strike didalam memecahkan kasus meninggalnya seorang supermodel bernama Lula Landry.
Bermula dari sang kakak yang tidak puas akan hasil akhir polisi bahwa Lula mati karena bunuh diri. Maka, sang kakak pun menyewa Cormon Strike untuk memecahkan kasus tersebut. Awal-awal Strike melakukan penyelidikan dengan mewancarai semua orang yang bersangkutan dengan Lula, kemudian Strike juga menyelidiki semua barang-barang Lula.

Jumat, 07 Maret 2014

The Power is Mind NOT The Power of Mind

Pernah ga sih kalian berfikir sesuatu yang positif atau negatif?
Lalu kemudian apa yang terjadi?
……………?
……………?
……………?
Hari ini, aku merenungkan sesuatu yang berkaitan dengan pikiran baik atau buruk. Mungkin tidak hanya kekuatan pikiran kita, tapi apa?
Ketika kita percaya akan adanya Tuhan, maka tangan Tuhan lah yang turut andil.
Contok kecil yang biasa aku lakukan.
1.      Ketika aku berfikiran “besok” mata kuliah sangat membosankan dan aku malas untuk berangkat kuliah, maka yang terjadi : aku bangun kesiangan dan terlambat masuk kelas.
2.       Ketika aku berfikiran “besok” aku ingin puasa, kemudian di dalam hati aku berkata “Ya Allah bangunkan aku jam set4 pagi, aku mau saur”, maka yang terjadi : aku beneran terbangun jam set4 pagi tanpa bantuan alarm. Dan aku sangat yakin, Allah yang membangunkan aku.
3.       Ketika aku berfikiran negatif, bahwa aku takut kehilangan sesuatu dan keceplosan mengucapkan sesuatu yang jelek, maka yang terjadi : kejadian itu sungguh-sungguh terjadi didalam hidupku.

Kamis, 06 Maret 2014

Kematian Hewan, atau Pembunuhan Hewan?

Menurut ajaran agama islam, kematian itu adalah takdir dari Allah, untuk kematian manusia saya masih bisa menerimanya. Tapi bagaimanakah dengan kematian hewan?
Misalkan saja begini, aku memelihara hewan, kemudian karena keteledoranku, hewan itu mati. Seketika itu rasa menyesal dan rasa bersalah menyelimutiku. Aku pikir, aku telah menjadi pembunuh. Apakah semua itu sudah takdir Allah bahwa hewan itu memang harus mati?
Tapi kenapa aku yang mengantarkan mereka mati? Aku takut berdosa karena tidak becus memelihara hewan. Padahal aku sangat suka dengan hewan peliharaan apapun jenisnya.
Aku sangat sangat sakit, berlebihan mungkin kedengarannya. Bayangkan saja, dari kecil aku memelihara binatang, mulai dari ayam hias, ayam biasa, burung, kelinci, marmut, ikan, hingga kura-kura. Tapi kenapa dari dulu hingga sekarang hewan kesayanganku harus hilang dan terparah  harus mati. Dan lagi-lagi itu karena keteledoranku. T.T