Minggu, 17 Agustus 2014

Kisah Memilukan di Magelang#1 (Susahnya Mau Makan)

Oke, ini adalah bulan Agustus 2014. Dua minggu sudah aku berada di Magelang, aku merasa sangat asing berada disini. Seperti pertama kali aku berada di Semarang. Emmm… *tunggudulu
Mugkin tidak juga, karena aku masih bisa merasa nyaman ada di Semarang. Oke paling tidak di Semarang banyak penjual makanan sehingga aku tidak akan takut kelaparan.
Tetapi disini? Di Magelang? Oke begini ceritanya…
Ketika perutku mulai berdemo ria, (bukan berarti di dalam perutku terdapat kaum buruh yang meminta tunjangan kepada pemerintah) aku mulai kebingungan harus NGAPAIN ! :O

Oke pertama, nyari kompor sekaligus gasnya, tetapi waktu aku tengok kanan kiri cari kompor dan gasnya, ternyata kompor lagi di kuasain ibu kos dan gak akan pernah ngelepas tuh kompor buat masak anak kos. -_-

Kedua, aku mulai kebingungan mau ngapain lagi. Di kos cuma ada beras dan ricecooker, oke, aku berinisiatif untuk mencuci tempat aluminium atau entalah apa itu namanya dan mencuci beras tentunya. Setelah beres naik turun tangga yang amat curam demi membuat nasi, lebih tepatnya memasukan beras ke dalam ricecooker dan disulap menjadi nasi. *jengjengjengjeng (berasa ada pertunjukan orang makan singa aja nih) -_-!


Ketiga, setelah nasi mateng, aku bingung mau makan pake lauk apa. (aku menderita banget cuy T.T)

Keempat, segera ambil tindakan. Ganti baju, oke tak usah rapi-rapi, cukup menggunakan babydoll ditutupin dengan jaket biar ga terlalu mencolok dan yang terakhir jepit setiaku. Helm tak ketinggalan dan beberapa lembar uang telah siap disaku kanan, saku kiri tetap untuk menyimpan teman setiaku yaitu TISSUE.

Kelima, turun tangga lagi muterin beberapa penjagaan ketat dari bapak dan ibu kos (maklum bapak kos ku mantan POLISI cuy), loncatin pager-pager yang digembok dan dengan gesit menghindari lubang buaya, sebenernya bukan lubang sih, kalau lubang kan kecil ya, ini gede banget hampir 7x7 m2 dan berisi ratusan ikan, ga lucu ceritanya kalau aku mau cari makan tapi gara-gara kecebur kolam ikan malah aku yang jadi santapan ikan-ikan itu kan?hahaha -_-

Keenam, setelah susah payah melewati pager-pager besi yang digembok, aku dibantu dengan teman seperjuanganku mengeluarkan motor dari garasi yang sangat curam. Dengan tenaga dan dibantu oleh dorongan doa serta kerja keras maka motor pun berhasil dikeluarkan. *fyuuuuh

Ketujuh, ayo lets go cari lauk. Kita goes lurus-lurus-lurus melewati beberapa kali lampu merah. Kemudian muterin alun-alun sekali, lalu terus lagi lagi lagi dan lagi. Pernah denger daerah Magelang yang namanya Pecinan?? Nah kesitu tujuan kita, tapi khusus yang menjual berbagai macam makanan. Sampai TKP - pesen lauk – nunggu - lauk ditangan – pulang. Lalu lurus lagi (karena di Magelang kebanyakan jalan searah, jadi gak usah kaget aku banyak nulis lurus lurus lurus dan lurus. Asal jangang sampe nabrak tembok aja ya.hihihi), lalu puter haluan, kemudian belok kanan lewatin pasar – kiri – lurus – kanan – kiri – kanan – kiri – tembus lagi ke alun-alun – lurus – lurus – lurus – sampe kos lagi. *Horeeeeeee berhasil berhasil hore! :D (berasa kaya Dora aja.wkwkwk)

Kedelapan, aku harus berjuang memasukan motor ke dalam garasi yang curam dan melewati langkah kelima lagi. Lalu naik keatas dan sampailah di dalam kamar.

Kesembilan, seteleh lepasin semua perangkat tempur maka kita pun siap menyantap makanan, tetapi ada yang kurang, yaitu piringnya lupa dicuci. T.T Maka dengan berat hati aku turun tangga lagi untuk mencuci piring.

Kesepuluh, akhirnya aku bisa makan juga. Bener-bener butuh pengorbanan banget mau makan aja harus segitunya yak. T.T *nangissesenggukansambilmenikmatimakan

END

Itulah kisah dramatis aku selama dua minggu ada di Magelang, dan itu akan terus berlangsung hingga tiga bulan kedepan. *SEMANGAT 
Oke mungkin itu dulu yang bisa aku certain, tunggu kisah kisah menarik dan memilukan in Magelang. (berasa film berseri aja nih.hahaha)

Salam Alohaaaaaaa……. :D
AF


1 komentar :

Kami Peduli mengatakan...

Haha..kocak ni..bisa jadi bahan materi..