Pagi Selasa yang cerah….
:)
Bagaimana kabar kalian
semua? Untuk anak Unnes pastinya masih semangat dengan PPLnya kan?hihihi
Gak kerasa udah satu
bulan lebih aku berada di lingkungan salah satu sekolah yang berada di
Magelang.
Banyak sekali
pengalaman yang aku dapatkan disini, dari mulai susah senang, sehat sampai
sakit, ada uang sampai kehabisan uang, dan masih banyak kejadian-kejadian yang
terjadi diluar pikiranku.
Oke pada hari Minggu
kemaren tanggal 7 September 2014, salah satu SMP Negeri di Kab Tegal mengadakan
piknik yang diikuti semua guru dan karyawan, salah satu guru disana adalah
ayahku. Jadi pada hari Minggu kemaren ayahku dan adikku piknik ke Yogyakarta. Mengetahui
akan hal itu, aku berinisiatif untuk menyusul mereka disana, sekalian ikut
nebeng liburan dan makan gratis.hahaha
Nah objek wisata
pertama yang dikunjungi rombongan SMP N 5 Adiwerna adalah objek wisata Desa
Pulesari. Aku berangkat dari Magelang kira-kira pukul setengah 7 dan menempuh
perjalanan kira-kira 1 jam hingga objek wisata tersebut. Aku berangkat dengan
Mas Eko, dia adalah lelaki yang multifungsi banget, kadang menjadi sahabat,
teman, kakak, dan ayah buat aku. :)
Sesampainya di desa
wisata, kami sempat tersesat beberapa kali, karena di lingkungan desa wisata
tersebut terdapat lebih dari satu lokasi desa wisata. Jika sudah memasuki
kawasan desa wisata, di kanan jalan ada jalan menuju desa wisata kelor, tetapi
jika masih lurus ke depan kemudian menemukan belokan ke kiri jalan itu menuju
desa agrowisata turi dan jika masih mengikuti jalan lurus dan sesekali berkelok
maka kalian akan menemukan desa wisata pulesari.
Setelah muter-muter
hampir setengah jam, akhirnya kami menemukan rombongan piknik, ternyata
rombongan guru dan karyawan sedang mengikuti permainan untuk melatih
konsentrasi dan setelah itu dilanjut senam untuk perenggangan otot. Mereka melakukan
senam perenggangan otot karena akan mengikuti kegiatan tracking sungai dan itu
harus dengan pembekalan pemanasan yang cukup supaya tidak ada yang cidera saat
melakukan tracking sungai.
Berhubung aku dan Mas
Eko tidak memakai training, maka kami hanya melihat senam dari atas pendopo dan
sesekali adik kecilku mengajak dan menarik tanganku menuju kebun salak untuk
memetik salak yang sudah masak. Maka kami pun bergerilya di dalam kebun salak
untuk mencari satu-satu mana pohon yang buahnya sudah masak.hihihi
Kemudian kami sempat
mengabadikan foto saat di kebun salak, sayang sekali ayah tak bisa ikut berfoto
ria karena masih mengikuti senam dengan teman sejawatnya. Setelah senam
selesai, aku menghampiri ayah untuk menemaninya minum wedang di pinggir
pendopo. Kemudian aku bertanya apakah beliau akan ikut mengarungi sungai atau
tidak. Ternyata ayahku takut kepleset di sungai, jadi ayahku memutuskan untuk
tidak ikut mengarungi sungai. Ada dua guru yang tidak mengikuti tracking
sungai.
Daripada bosan, maka
aku dan adikku diikuti oleh Mas Eko berjalan-jalan di sekitar desa dan
menemukan sebuah kolam ikan, ternyata ikan yang berada di kolam tersebut adalah
jenis ikan yang biasa mengigiti atau menghisap sel kulit mati. Nah akhirnya
kami bertiga pun mencoba menceburkan kaki kami ke dalam kolam yang mungkin jauh
dari perawatan. Awalnya kami merasa geli dan ingin menaikan kaki lagi ke luar
air tetapi lama-kelamaan kamipun terbiasa dengan sensai gigitan ikan-ikan
tersebut.
Setelah merasa cukup
terapi ikannya, kami pun kembali ke salah satu rumah warga untuk membersihkan
kaki dan siap-siap untuk shalat dhuhur. Setelah selesai shalat, kami dan semua
teman-teman ayah makan bersama di pinggir kebun salak, dan itu pertama kalinya
aku merasakan makan dikelilingi oleh pohon salak, jika ingin cuci mulut tinggal
petik saja buah salak dari pohonnya.hahaha
Oya sebelum pulang,
para warga berkumpul untuk menawarkan buah salak dari kebunnya untuk dibawa
pulang sebagai oleh-oleh. Harga salak per kgnya saat itu 7000 rupiah, ya cukup
mahal memang, karena kata penduduk saat ini sedang tidak musim panen. Jadi harga salaknya masih mahal, ada pula yang
menjual makanan olahan dari salak seperti dodol salak dan enting-enting. Aku juga
sempat mencicipi bongko salak.
Dodol salak dan Enting-enting
Hmmm…mungkin itu dulu
yang bisa aku ceritakan ke kalian, kalau kalian ingin mengunjungi Desa Wisata
Pulesari aku sarankan untuk membawa masa yang banyak supaya tambah seru.
Sekian dulu ya, Salam
Alohaaaa…… :D
Tidak ada komentar :
Posting Komentar