Pernakah Anda
mendapati orang yang mengalami sesak napas dan tentu saja napas mereka berbunyi
seperti suara pintu rusak yang tak bisa menutup. Atau mungkin Anda sendiri yang
mengalaminya?
Didalam dunia
kedokteran penderita yang mengalami kesulitan dalam bernapas dalam kondisi
tertentu disebut asma. Saya juga salah satu dari ribuan orang yang menyandang
asma di dunia. Kurang lebih 30-50% risiko perkembangan asma disebabkan oleh
faktor keturan, yaitu dimana anggota keluarga yang mempunyai riwayat asma dan
alergi. Tidak menutup kemungkinan serangan asma terjadi pada orang yang sama
sekali tidak mempunyai riwayat keluarga penyandang asma. Berikut beberapa
pengetahuan dasar tentang asma;
Asma adalah
kondisi jangka panjang yang mempengaruhi saluran napas – saluran kecil yang
mengalirkan udara masuk ke dan keluar dari paru-paru. Jika Anda menyangdang
asma, saluran napas Anda mengalami peradangan dan menyempit, dan Anda mengalami
kesulitan dalam bernapas. Tetapi semuanya dapat dipulihkan ke kondisi semula
dengan terapi yang tepat. Pada asma :
-
Dinding saluran napas membengkak
-
Sekumpulan lendir dan sel-sel yang rusak
menutupi sebagian saluran napas
-
Hidung mengalami iritasi dan mungkin menjadi
tersumbat
-
Otot-otot saluran napas mengencang
Asma adalah penyakit inflamasi (peradangan). Saluran
napas penyandang asma biasanya menjadi merah dan meradang. Asma sangat terkait
dengan alergi, alergi dapat memperparah asma. Namun demikian, tidak semua
penyandang asma mempunyai alergi, dan tidak semua orang yang mempunyai alergi
menyandang asma.
*Alergi adalah reaksi yang terjadi ketika sistem imun
secara salah mengidentifikasi zat yang secara normal tidak berbahaya sebagai
zat yang merusak tubuh.
Selama
terjadi serangan asma, perubahan dalam paru-paru secara tiba-tiba menjadi jauh
lebih buruk, ujung saluran napas mengecil, dan aliran udara yang melaluinya
sangat jauh berkurang sehingga bernapas menjadi sangat sulit.
GEJALA
Perubahan
saluran napas yang terjadi pada asma menyebabkan dibutuhkannya usaha yang jauh
lebih keras untuk memasukkan dan mengeluarkan udara dari paru-paru. Hal
tersebut dapat memunculkan gejala:
-
Sesak napas/sulit bernapas
-
Sesak dada
-
Mengi/napas berbunyi (wheezing)
-
Batuk (lebih sering terjadi pada anak-anak
daripada orang dewasa)
Tidak
semua orang akan mengalami gejala-gejala tersebut. Beberapa orang dapat
mengalaminya dari waktu ke waktu, dan beberapa orang lainnya selalu
mengalaminya sepanjang hidupnya. Gejala asma seringkali memburuk pada malam
hari atau setelah mengalami kontak dengan pemicu asma.
PEMICU
Walaupun
peradangan saluran napas pada asma selalu terjadi, asma dapat diperburuk atau
dipicu oleh beberapa faktor. Ada dua jenis pemicu asma, yaitu alergen dan
iritan.
-
Alergen asma yang umum di antaranya serbuk sari
bunga, hewan, dan tunga debu rumah.
*Alergen
adalah zat yang menyebabkan gejala asma dengan cara memunculkan reaksi alergi.
- Iritan asma yang umum di antaranya udara dingin,
asap rokok, dan asap sisa pembakaran bahan kimia.
*Iritan
adalah zat yang menyebabkan gejala asma dengan cara mengganggu saluran napas.
Dengan
selalu mencatat waktu dan kondisi ketika asma Anda memburuk bisa membantu Anda
dan dokter menentukan dengan tepat apa pemicu asma Anda. Saat Anda dapat
mengidentifikasi pemicu asma, Anda bisa mengambil langkah-langkah untuk
menanganinya.
PENANGANAN ASMA
Karena
asma merupakan kondisi jangka panjang, atau kronis, asma memerlukan penanganan
yang kontinu. Walaupun asma tidak dapat disembuhkan, terdapat beberapa terapi
asma yang sangat efektif yang dapat membantu untuk mengontrol gejala. Dokter atau
perawat spesialis asma akan memberikan rencana pananganan asma untuk membantu
Anda mengetahui dengan benar obat-obatan yang perlu Anda gunakan dan apa yang
perlu Anda lakukan dalam situasi darurat. Rencana penanganan asma bertujuan :
-
Mengurangi gejala asma
-
Membatasi jumlah obat yang harus Anda gunakan
-
Mencegah terjadinya keadaan darurat yang
menyebabkan Anda harus masuk rumah sakit
-
Meningkatnya kualitas hidup Anda yang
terpengaruh oleh Asma.
Ada
dua jenis obat asma yang mungkin akan diresepkan oleh dokter; obat yang (jika
digunakan secara teratur) bisa mencegah terjadinya serangan asma (disebut ‘preventer
atau pencegah’) dan obat yang meredakan gejala pada serangan asma (disebut ‘reliever
atau pereda/pelega’).
Obat pencegah (preventer)
mengurangi peradangan dan membuat paru-paru Anda kurang sensitif terhadap
pemicu asma.
Obat pereda/pelega (reliever)
membantu merelaksasi saluran napas sehingga dapat terbuka dan membuat Anda bisa
bernapas lebih mudah.
LIMA LANGKAH UNTUK MENGONTROL
ASMA
1.
Mintalah dokter untuk menyiapkan rencana
penanganan asma Anda secara tertulis.
2. Gunakan
obat sesuai dengan yang diresepkan oleh dokter.
3. Waspadalah
terhadap faktor-faktor yang membuat asma Anda memburuk.
4. Belajarlah
untuk mengenali kapan gejala asma Anda memburuk dan catatlah waktu-waktu
tersebut.
5. Ketehuilah hal-hal yang harus dilakukan jika
asma Anda memburuk atau jika Anda mendapat serangan asma.
HAL YANG HARUS DILAKUKAN SAAT
TERJADI SERANGAN ASMA
1.
Segera gunakan obat pereda/pelega (reliever)
dalam dosis yang biasa Anda gunakan.
2. Cobalah
untuk tetap tenang dan tetap relaks, sebisa mungkin sesuaikan dengan ritme
pernapasan Anda. Duduklah, jangan berbaring, letakan tangan Anda di lutut untuk
membantu Anda tetap tegak dan cobalah untuk memperlambat pernapasan Anda,
karena hal ini bisa mengurangi kelelahan yang akan Anda alami.
3. Tunggulah
5-10 menit.
4. Jika
gejala menghilang, Anda bisa kembali melanjutkan aktivitas yang sedang Anda
lakukan.
5. Jika
pengguna obat pereda tidak menghasilkan efek, hubungi dokter atau ambulans.
6.
Tetap gunakan inheler obat pereda (reliever)
setiap beberapa menit sampai bantuan datang.
Ada
satu alat pereda asma yang dapat membantu Anda melegakan napas, alat itu
bernama NEBULIZER.
Berikut
pengetahuan tentang asma yang bisa saya share di blog ini. Selanjutnya saya
akan mencoba menulis tentang apa itu
nebulizer. Sekian dan salam Alohaaa.... :D
Sumber :
Buku “ASMA” penulis Dr Eleanor Bull dan Profesor David Price.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar