Sejak umur 2
tahun, saya sudah mengalami batuk yang sangat menyiksa. Ketika itu Mamah membawa
saya ke dokter anak, dan saya didiagnosif terkena peradangan saluran napas atau
biasa dikenal dengan bronkitis. Riwayat penyakit ini memang sudah ada didalam
keluarga saya, Ayah juga mempunyai masalah pada paru-parunya. Ibu ayah (Nenek)
juga mempunyai masalah pada paru-parunya. Berikut akan saya jelaskan secara
umum apa itu Bronkitis.
Definisi
Bronkitis
terjadi karena adanya peradangan pada saluran pernapasan yang membawa udara ke
paru-paru (bronkus). Kondisi itu umumnya membuat saluran pernafasan penderita
dipenuhi lendir, sehingga nafasnya pun berbunyi dan terdengar seperti sedang mengorok.
Pencetus terjadinya bronkitis adalah alergi dan infeksi virus atau kuman lain.
Gejala
Gejala bronkitis
pada anak ditandai dengan batuk berdahak, mudah mengalami sesak napas meski
hanya melakukan aktivitas ringan, dan napasnya berbunyi hingga 40 kali
permenit. Selain itu, ia juga akan mudah terserang flu, muntah, susah makan dan
mengalami demam. Gejala lanjutan yang mungkin terjadi adalah pembengkakan di
pergelangan kaki dan tungkai kiri-kanan; wajah, telapak tangan, dan selaput
lendir berwarna kemerahan; pusing; serta tampak kelelahan.
Penyebab
Ada 2 jenis
penyakit bronkitis, yaitu akut dan kronis. Bronkitis akut disebabkan oleh virus,
yang tipenya sama dengan virus penyebab flu atau pilek. Bronkitis jenis ini
tidak perlu diobati dengan antibiotik, karena tidak akan membunuh virusnya. Cukup
jaga kondisi tubuh Si Kecil dan ia dapat sembuh dengan sendirinya. Sementara bronkitis
kronis ditimbulkan oleh polusi udara, debu, dan gas beracun, hingga memicu
munculnya alergi. Selain itu, bronkitis juga dapat disebabkan oleh alergi
makanan, serbuk bunga, spora cendawan, dan sebagainya. Alergen-alergen tersebut
merangsang timbulnya peradangan pada saluran pernapasan. Umumnya ditandai
dengan penebalan dinding saluran napas dan produksi lendir yang berlebihan.
Yang Harus Dilakukan
Jika Si Kecil
terkena bronkitis akut, Anda dapat merawatnya sendiri di rumah dengan
membiarkan ia beristirahat lebih lama, menjaga kebutuhan cairannya agar tidak
dehidrasi, menghangatkan suhu, dan menjaga kelembapan ruangan. Untuk menyamankan
Si Kecil, Anda juga boleh memberikan obat pereda batuk atau demam sesuai
rekomendasi dokter bila dibutuhkan. Selain itu, jagalah kebersihan rumah,
hindari paparan asap rokok karena dapat memperparah kondisi Si Kecil. Minta Si
Kecil untuk menggunakan masker saat harus berdekatan dengan orang lain.
penggunaan humidifier atau alat
menjaga kelembapan udara juga sangat dianjurkan.
Hubungi Dokter
Pada kasus
bronkitis yang terlambat ditangani dan kurangnya asupan nutrisi dapat
menyebabkan komplikasi, seperti otitis media, sinusitis, dan pneumonia. Si Kecil
pun akan mudah terkena infeksi lainnya dan kondisi tubuhnya terus menurun. Segera
konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Berikut adalah
pengetahuan umum yang dapat membantu Anda didalam menangani anak yang menderita
bronkitis. Jika bronkitis terlalu kronis, bronkitis bisa menjadi asma. Seperti saya,
mungkin dulu orangtua saya kurang telaten dengan pengobatan saya, sehingga saya
mempunyai komplikasi didalam penyakit pernapasan. Pertama bronkitis, sinusitis
dan terakhir asma, jika sedang kumat saya merasakan amat begitu tersiksa. Sulit
bernapas, dada terasa sakit, hidung mengalami pembengkakan sehingga menutup
rapat lubang hidung yang berdampak pada sulit bernapas dan masih banyak gejala
yang saya rasakan.
Postingan selanjutnya,
saya akan mencoba membahas tentang ASMA. Semoga postingan ini bermanfaat untuk
kalian semua, karena kesehatan lebih penting dari apapun. Jangan sampai
anak-anak Anda seperti saya yang terlanjur terkena komplikasi pada saluran pernapasan.
Sekian dan
Salam Alohaaa.... :D
Sumber :
Majalah “Mother & Baby” edisi Agustus 2013
Tidak ada komentar :
Posting Komentar