Selasa, 08 Oktober 2013

BRONKITIS



Sejak umur 2 tahun, saya sudah mengalami batuk yang sangat menyiksa. Ketika itu Mamah membawa saya ke dokter anak, dan saya didiagnosif terkena peradangan saluran napas atau biasa dikenal dengan bronkitis. Riwayat penyakit ini memang sudah ada didalam keluarga saya, Ayah juga mempunyai masalah pada paru-parunya. Ibu ayah (Nenek) juga mempunyai masalah pada paru-parunya. Berikut akan saya jelaskan secara umum apa itu Bronkitis.

Definisi
Bronkitis terjadi karena adanya peradangan pada saluran pernapasan yang membawa udara ke paru-paru (bronkus). Kondisi itu umumnya membuat saluran pernafasan penderita dipenuhi lendir, sehingga nafasnya pun berbunyi dan terdengar seperti sedang mengorok. Pencetus terjadinya bronkitis adalah alergi dan infeksi virus atau kuman lain.
Gejala
Gejala bronkitis pada anak ditandai dengan batuk berdahak, mudah mengalami sesak napas meski hanya melakukan aktivitas ringan, dan napasnya berbunyi hingga 40 kali permenit. Selain itu, ia juga akan mudah terserang flu, muntah, susah makan dan mengalami demam. Gejala lanjutan yang mungkin terjadi adalah pembengkakan di pergelangan kaki dan tungkai kiri-kanan; wajah, telapak tangan, dan selaput lendir berwarna kemerahan; pusing; serta tampak kelelahan.

Penyebab
Ada 2 jenis penyakit bronkitis, yaitu akut dan kronis. Bronkitis akut disebabkan oleh virus, yang tipenya sama dengan virus penyebab flu atau pilek. Bronkitis jenis ini tidak perlu diobati dengan antibiotik, karena tidak akan membunuh virusnya. Cukup jaga kondisi tubuh Si Kecil dan ia dapat sembuh dengan sendirinya. Sementara bronkitis kronis ditimbulkan oleh polusi udara, debu, dan gas beracun, hingga memicu munculnya alergi. Selain itu, bronkitis juga dapat disebabkan oleh alergi makanan, serbuk bunga, spora cendawan, dan sebagainya. Alergen-alergen tersebut merangsang timbulnya peradangan pada saluran pernapasan. Umumnya ditandai dengan penebalan dinding saluran napas dan produksi lendir yang berlebihan.
Yang Harus Dilakukan
Jika Si Kecil terkena bronkitis akut, Anda dapat merawatnya sendiri di rumah dengan membiarkan ia beristirahat lebih lama, menjaga kebutuhan cairannya agar tidak dehidrasi, menghangatkan suhu, dan menjaga kelembapan ruangan. Untuk menyamankan Si Kecil, Anda juga boleh memberikan obat pereda batuk atau demam sesuai rekomendasi dokter bila dibutuhkan. Selain itu, jagalah kebersihan rumah, hindari paparan asap rokok karena dapat memperparah kondisi Si Kecil. Minta Si Kecil untuk menggunakan masker saat harus berdekatan dengan orang lain. penggunaan humidifier atau alat menjaga kelembapan udara juga sangat dianjurkan.
Hubungi Dokter
Pada kasus bronkitis yang terlambat ditangani dan kurangnya asupan nutrisi dapat menyebabkan komplikasi, seperti otitis media, sinusitis, dan pneumonia. Si Kecil pun akan mudah terkena infeksi lainnya dan kondisi tubuhnya terus menurun. Segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Berikut adalah pengetahuan umum yang dapat membantu Anda didalam menangani anak yang menderita bronkitis. Jika bronkitis terlalu kronis, bronkitis bisa menjadi asma. Seperti saya, mungkin dulu orangtua saya kurang telaten dengan pengobatan saya, sehingga saya mempunyai komplikasi didalam penyakit pernapasan. Pertama bronkitis, sinusitis dan terakhir asma, jika sedang kumat saya merasakan amat begitu tersiksa. Sulit bernapas, dada terasa sakit, hidung mengalami pembengkakan sehingga menutup rapat lubang hidung yang berdampak pada sulit bernapas dan masih banyak gejala yang saya rasakan.
Postingan selanjutnya, saya akan mencoba membahas tentang ASMA. Semoga postingan ini bermanfaat untuk kalian semua, karena kesehatan lebih penting dari apapun. Jangan sampai anak-anak Anda seperti saya yang terlanjur terkena komplikasi pada saluran pernapasan.
Sekian dan Salam Alohaaa.... :D
Sumber :
Majalah “Mother & Baby” edisi Agustus 2013

Tidak ada komentar :