Bagi penderita
asma, inhaler adalah salah satu jenis obat semprot yang sangat praktis untuk
dibawa kemana saja oleh penyandang asma. Penggunaan inhaler lebih aman dan
lebih cepat meredakan asma dibandingkan dengan obat minum. Ada banyak macam
inhaler yang ada dipasaran, dan semua jenis itu mempunyai kegunaan
masing-masing. Jika Anda mempunyai inhaler, maka Anda harus mengerti cara
menggunakan inhaler dengan benar. Terdapat dua jenis utama inhaler: inhaler
dosis terukur (metered dose inhaler) dan inhaler serbuk kering.
jenis inhaler dosis terukur
Inhaler dosis terukur (metered dose inhaler)
Inhaler dosis
terukur menggunakan pendorong (propellant) untuk ‘menembakan’ obat ke dalam
paru-paru. Petunjuk di bawah ini menunjukkan cara terbaik untuk menggunakan inhaler dosis
terukur:
1. Kocok
inhaler dengan baik.
2. Lepaskan
tutupnya.
3. Priksa
apakah lubang penghisap bersih dari kotoran atau benda asing yang bisa terhisap
oleh Anda.
4. Berdiri
atau duduklah dengan tegak dan hembuskan napas.
5. Rapatkan
mulut Anda di sekeliling ujung lubang penghisap.
6. Tarik
napas perlahan-lahan sambil menekan bagian atas inhaler.
7. Teruskan
menarik napas secara perlahan-lahan selama beberapa detik.
8. Tahan
napas selama Anda bisa, atau sampai 10 detik.
9. Hembuskan
napas perlahan-lahan.
10. Berkumurlah
dengan air atau sikatlah gigi Anda.
contoh inhaler serbuk kering
Inhaler serbuk kering
Pada inhaler
serbuk kering, obat berbentuk serbuk, bukan aerosol. Alat ini lebih membutuhkan
usaha untuk mendorong obat memasuki paru-paru, karena tidak ada pendorong. Oleh
karena itu disebut juga dengan inhaler yang digerakkan oleh pernapasan.
Petunjuk pemakaian inhaler serbuk kering:
1. Jangan
kocok inhaler. Lepaskan tutup dan pegang inhaler ke arah atas.
2. Priksa
apakah lubang penghisap bersih dari kotoran atau benda asing yang bisa terhisap
oleh Anda.
3. Masukkan
obat ke dalam inhaler sesuai dengan intruksi yang diberikan.
4. Sedikit
tengadahkan kepala Anda ke belakang, dan hembuskan napas perlahan-lahan.
Berhati-hatilah, jangan sampai napas Anda menghembus ke dalam inhaler karena
kelembapan napas Anda bisa menghambat mekanisme kerja alat.
5. Rapatkan
mulut Anda di sekeliling ujung lubang penghisap.
6. Tarik
napas dengan cepat dan dalam.
7. Lepaskan
mulut Anda dari inhaler.
8. Tahan
napas selama Anda bisa, atau sampai 10 detik.
9. Hembuskan
napas perlahan-lahan.
10. Jika
Anda merasa perlu untuk melakukan penghisapan kedua, Anda harus menunggu sampai
30 detik sebelum melakukannya.
11. Berkumurlah
dengan air atau sikatlah gigi Anda.
nebulizer
NEBULIZER
Nebulizer
adalah alat yang memompa udara atau oksigen ke dalam suatu obat berbentuk
cairan sehingga mengubah obat tersebut menjadi berbentuk uap yang kemudian akan
dihisap oleh pasien. Nebulizer bisa meredakan gejala asma dengan segera dan
paling sering digunakan untuk mengobati serangan asma berat pada saat dilakukan
operasi atau pada kasus-kasus gawat darurat.
Biasanya,
nebulizer berupa kontainer plastik kecil yang berisi cairan obat. Suatu
kompresor (biasanya dengan tenaga listrik) digunakan untuk memasukkan gelembung
udara atau oksigen ke dalam cairan ini untuk mengasilkan uap obat yang halus.
Uap obat ini dihembuskan ke dalam paru-paru melalui suatu lubang atau masker
wajah.
Penyandang
asma biasanya tidak selalu mempunyai nebulizer. Nebulizer harganya mahal,
sering kali berukuran besar, dan sulit dijaga agar tetap bersih. Bagi sebagian
besar orang, inhaler merupakan alat penghantar obat yang paling praktis. Karena
perkembangan zaman yang semakin pesat, sekarang harga alat nebulizer tidak
semahal dulu. Harga nabulizer dari Rp. 400,000 sampai Rp. 1,000,000 ke atas.
Bentuknya pun semakin praktis dan bisa dibawa kemana-mana menggunakan tas
penyimpanan.
Sekarang
banyak orang yang lebih memilih perawatan di rumah daripada rumah sakit.
Sehingga produk nebulizer juga semakin laris dipasaran. Tetapi penggunaan
nebulizer tetap memerlukan konsultasi dokter. Bahan obat untuk nebulizer tetap
harus ditentukan oleh dokter, karena menyesuaikan dosis dengan umur dan berat
badan, khususnya untuk anak-anak.
Nebulizer
tidak hanya dipakai untuk penderita asma, semua penderita sakit pernapasan
seperti flu hingga TBC juga bisa menggunakan nebulizer. Menurut dr. Septelina
Lasniati Situmorang, “Nebulizer adalah alat berisi obat yang berguna untuk
mengencerkan dahak. Alat ini aman dan tidak memiliki efek samping apapun.”
Berbeda dengan Vaporizer
Jika Anda
pernah melihat sebuah alat yang cara kerjanya mirip dengan nebulizer, alat
tersebut bernama vaporizer. Alat kesehatan ini sama-sama menghasilkan uap,
namun perbedaannya ialah vaporizer digunakan tanpa menggunakan masker.
Fungsinya hanya untuk mengubah udara di ruangan yang terlalu kering. Karena
fungsinya hanya melepaskan uap ke ruangan, vaporizer tidak selalu melepaskan
uap yang mengandung obat-obatan. Sayangnya vaporizer untuk penggunaan di rumah
masih cukup sulit didapatkan di Indonesia.
Tip
Merawat Pasian di Rumah
Untuk merawat
seseorang yang mengalami sakit pernapasan secara umum, terdapat hal-hal
sederhana yang dapat Anda lakukan agar tidak semakin parah atau menular kepada
orang lain. Untuk itu, dr. Septelina berbagi tip sebagai berikut:
-
Gunakan masker. Untuk menyaring debu atau
kotoran yang mungkin dapat memperburuk sakit pernapasan. Selain itu mengurangi
kemungkinan orang di sekitarnya tertular.
-
Minum obat dengan teratur.
-
Perbaiki sirkulasi udara di ruangan penderita
agar tidak lembap.
-
Pastikan cahaya matahari dapat masuk dengan
cukup ke ruangan penderita.
-
Jangan buang dahak sembarangan bagi penderita
sakit batuk berdahak, yang disebabkan flu atau sakit lainnya.
Diatas adalah
macam-macam obat untuk melegakan pernapasan pada penderita asma. Semoga
bermanfaat, selamat malam dan salam Alohaaa..... :D
Sumber:
Buku “ASMA” penulis Dr Eleanor Bull dan Profesor David Price.
Tabloid “RUMAH” edisi 272 - XI
Tidak ada komentar :
Posting Komentar