Tanpa sengaja
aku melihat adik kos sedang menonton film di leptopnya, film yang ia tonton
adalah film India. Karena rasa penasaran, aku akhirnya meminta film tersebut
untuk ditonton sendiri. Film yang berjudul “Taare Zameen Par” ini bercerita
tentang seorang anak yang mempunyai kelemahan dalam membaca dan menulis. Anak
ini bernama Ishaan Awasthi, dia sudah duduk dibangku kelas 3 sekolah dasar
selama hampir dua tahun, tetapi dia belum bisa menulis dan membaca dengan baik.
Anak ini sangat menyukai kegiatan melukis dan berimajinasi.
Tetapi
malangnya, anak ini selalu dianggap bodoh, malas dan nakal oleh orang tua dan
para gurunya. Mereka tidak menyelidiki terlebih dahulu apa yang terjadi pada
diri Ishaan sehingga dia seperti itu. Guru dan orang tuanya malah selalu
memarahinya dan ketika orang tuanya mengirimkan dia ke sekolah asrama,
disitulah puncak ketakutannya. Dia sudah sangat-sangat depresi dengan prilaku
orang-orang yang selalu mengucilkannya. Padahal dia ingin dan mampu mengingat
pelajaran hanya dengan mendengarkan. Hanya dia tidak bisa mengenali huruf yang
berujung tidak bisa membaca dan menulis.
Kurangnya
kemampuan mengenali huruf ini disebut “Dysleksia”, seorang anak akan merasakan
sulit untuk membaca dan menulis. Hal ini terjadi akibat kondisi dari biokimia
otak yang tidak stabil dan juga dalam beberapa hal akibat bawaan keturunan dari
orang tua. Hal ini tidak hanya mempengaruhi proses membaca dan menulis,
penderita dysleksia juga susah menerima perintah yang berurutan serta mereka
akan susah berkonsentrasi. Tetapi jika kita sebagai orang tua bisa mengajari
anak secara perlahan-lahan dan dengan kasih sayang, gejala tersebut bisa hilang
seiring dengan seringnya kita melatih motorik anak.
Dari film
“Taare Zameen Par”, kita bisa belajar menjadi orang tua yang baik untuk
anak-anak kita kelak. Ketika menonton film ini, saya berfikir bahwa usia
anak-anak butuh dorongan dan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Kita harus
bisa mengenali anak dengan selalu memantau perkembangan dan prilakunya. Jangan
sampai kita menyimpulkan bahwa anak kita nakal dan perlu dikerasi. Itu hal yang
harus dihindari oleh para orang tua, karena kekerasan dapat menumbangkan
percaya diri anak dan rasa nyaman anak kepada kita. Itulah hal yang dapat
dipetik dari film “Taare Zameen Par”, untuk para pendidik juga disarankan
menonton film ini, karena film ini bisa memberi pelajaran yang sangat berharga
untuk para orang tua dan para pendidik bangsa.
Sekian dari
saya, dan salam Alohaa... :D
Tidak ada komentar :
Posting Komentar