Pada
hari ini, tanggal 2 Mei 2013 aku dan
teman-teman mengikuti upacara hardiknas di lapangan rektorat unnes. Upacara ini
adalah upacara pertamaku di Universitas, karena pada saat pertama masuk
universitas aku tidak sempat mengikuti upacara dikarenakan sakit. Sekalinya
berangkat upacara, eeh malah telat, jadi gak bisa ngikut barisan depan alias
distrap baris dipaling belakang. Bukan cuma mahasiswa yang telat baris dipaling
belakang, dosenpun banyak yang ikut baris dibelakang bareng mahasiswa. :D
Hari
pendidikan nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei, kenapa 2 Mei karena
tanggal tersebut adalah hari lahirnya Ki Hadjar Dewantara. Ki Hadjar Dewanatara
dijuluki sebagai bapak pendidikan di Indonesia. Karena jasa-jasanya yang telah
memperjuangkan pendidikan untuk kaum pribumi menjadikan dia sebagai ketua menteri
pendidikan pertama di Indonesia. Beliau juga mendirikan sekolah untuk para
rakyat Indonesia yang bernama Perguruan Nasional Tamansiswa. Ki Hadjar
Dewantara juga menciptakan semboyan pendidikan dalam bahasa Jawa yang berbunyi “ing
ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”, "di
depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi
dorongan". Semboyan tersebut masih tetap digunakan di dalam dunia
pendidikan Indonesia.
Perjuangan
beliau sungguh mulia, beliau menginginkan agar rakyat Indonesia dari semua
kalangan terutama kalangan rakyat tak punya dapat memperoleh pendidikan yang
layak. Tetapi pada kenyataannya, sekarang masih banyak anak-anak dari golongan
tidak mampu tidak bisa merasakan sekolah selayaknya anak-anak normal. Fasilitas
pendidikan sekarang ini yang sudah memadahi hanya bisa dinikmati oleh
orang-orang yang berada. Seharusnya di hari yang katannya sebagai hari
pendidikan nasional, pemerintah harus bisa menyeluruh memberikan fasilitas
kepada semua rakyat. Perhatikan juga rakyat yang terpinggir dari fasilitas-fasilitas
yang ada sekarang. Jika masih seperti itu seolah-seolah hanya orang yang berada
yang bisa membeli fasilitas tersebut, dan kebanyakan memang benar adanya.
Mungkin
cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai negara pendidikan akan bisa
tercapai dengan bantuan dari kita semua. Kalian para pejabat, profesor, dan
semua orang yang bisa hidup sukses, bayangkanlah orang-orang yang tidak bisa
bersekolah. Hidup tanpa adanya ilmu seolah-olah hidup di dalam ruangan yang
sangat gelap. Jika membaca saja tidak bisa, bagaimana mereka akan hidup. Jadi mulai sekarang, kita yang merasa mampu
dari mereka harus bisa membantu mereka menyingkirkan kabut tebal yang selalu
menghalangi mereka untuk berjalan ke depan. Semoga hari ini dan selanjutnya
akan bisa lebih baik lagi, untuk Indonesiaku tercinta. :)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar