Kamis, 18 April 2013

Tak Seperti Teman-teman Kira


Suatu hari temanku yang bernama Guntari main ke kos, kemudian dia mengeluarkan secarik kertas koran yang berisi berita keganjilan Ujian Nasional. Dengan entengnya dia berkata, “farah, mbok aku ajarin bikin kritik tentang berita ini, tapi cuma satu paragraf aja kog. Aku bingung, kamu kan pinter nulis mesti kamu bisa.” Aku dengan tampang kaget sambil nyurup secangkir teh hangat melirik judul di kertas koran tersebut. Aku bertanya itu kuliah apa, ternyata itu kuliah jurnalistik. Dia memang sudah mengambil mata kuliah jurnalistik dan aku sendiri belum.hehe... Aku berusaha membantu sebisaku, dengan cepat dan singkat aku berbicara apa yang harus dia tulis, syukur dia langsung mudeng dengan perkataanku dan langsung sibuk mengerjakan tugasnya.
Hari berganti seiring berputarnya jarum jam di dalam kamarku. Ketika aku dan teman-teman sedang mengikuti kuliah umum Bahasa Indonesia ada salah satu teman laki-laki memanggil aku. “farah...farah...kamu mau gak bikin novel? Kamu kan biasa nulis, ntar aku kasih ide buat judul novelnya deh. Pasti ntar di tahun 2014 jadi best seller, tapi kamu jangan lupa kasih royalti ke aku ya?hehe...”  Aku langsung tersenyum tipis dan bertanya apa judul yang sedang ia pikirkan, dia lalu mengatakan judulnya ‘Izinkan aku menghamili mu sebelum aku menikahi mu’. Mendengar judul itu aku langsung geleng-geleng kepala dan teman-teman yang lain langsung tertawa terbahak-bahak sambil melontarkan komentar-komentar yang aneh. Aku menjelaskan kepada dia bahwa untuk membuat novel dengan judul yang ‘nyleneh’ seperti itu tidak mudah, karena kita juga harus mengetahui fenomena kehidupan yang ada dan harus siap menerima kritik pahit.
Tapi seru juga, dengan lelucon temanku itu pembicaraan baru dikelas mulai banyak terdengar. Aku suka sekali jika sedang membicarakan fenomena sosial yang terjadi di masyarakat Indonesia dengan teman-teman. Banyak pengetahuan yang bisa didapat dari perbincangan tersebut. Tapi yang tidak bisa ku pikir, teman-teman selalu menganggap aku pintar menulis, padahal itu hanya sekedar kerjaan untuk mengisi waktu luang. Tulisanku juga belum bisa dikatakan bagus ataupun baik sesuai EYD. Bagaimanapun itu, aku tetap mengamini perkataan teman-temanku, semoga kelak aku memang menjadi seorang penulis. Amin :)
Salam Alohaa... :D

Tidak ada komentar :